Jateng

Pimpin Rakor Persiapan Hari Desa Nasional 2026, Mendes: Pelaksanaan di Jateng Bakal Lebih Gebyar

×

Pimpin Rakor Persiapan Hari Desa Nasional 2026, Mendes: Pelaksanaan di Jateng Bakal Lebih Gebyar

Sebarkan artikel ini
Hari Desa Nasional 2026
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, saat memberikan penjelasan terkait Rakor Persiapan Hari Desa Nasional 2026 di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis, 20 November 2025. (Bowo Pribadi/beritajateng.tv)

Selain itu, festival akan melibatkan pihak-pihak lebih banyak lagi, misalnya Utusan Khusus Presiden Bidang Pemuda dan Pekerja Seni. “Maka nanti akan ada tim Raffi Ahmad yang bakal membawa artis-artis nasional untuk ikut memberikan support kepada desa,” jelasnya.

Jawa Tengah siap dukung Hari Desa Nasional 2026: Kick off di Kabupaten Semarang, puncak di Boyolali

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menyampaikan, Jateng siap mendukung Hari Desa Nasional yang kick off-nya di Kabupaten Semarang dan puncaknya nanti di Kabupaten Boyolali.

Maka, Pemprov Jawa Tengah akan menggandeng pihak kepolisian dan TNI untuk menyukseskan kegiatan berskala nasional ini.

“Artinya Jawa Tengah berkomitmen seperti semangat Hari Desa Nasional, ‘Membangun Indonesia Dimulai dari Jawa Tengah’,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Taj Yasin menuturkan di Jawa Tengah saat ini terdapat 7.810 desa. Sebanyak 2.208 di antaranya desa mandiri, 3.921 desa maju, dan 1.666 desa berkembang. Saat ini juga masih ada 15 desa teringgal.

BACA JUGA: Dukung Ekonomi Desa, UKSW Dorong Penguatan BUMDes se-Kabupaten Kupang

Desa-desa dan kelurahan di Jawa Tengah pun kini punya pendampingan hukum. Pembangunan di Jawa Tengah juga sudah berjalan mulai dari desa. Sejak enam tahun lalu, kata Yasin, Jawa Tengah sudah punya program pendampingan desa.

Dalam rangka membangun desa, Pemprov Jawa Tengah sudah melakukan MoU dengan 40 kampus untuk mengembangkan potensi desa melalui KKN tematik di berbagai wilayah di Jawa Tengah.

Terkait masih adanya 15 desa tertinggal, Taj Yasin menegaskan tetap optimistis hal itu bakal terselesaikan. Sebab, Pemprov Jawa Tengah memiliki program Satu OPD Satu Desa Binaan.

“Ke-15 desa ini terus kami dampingi agar terentaskan dari status desa tertinggal,” tegasnya (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan