SEMARANG, beritajateng.tv – Polda Jawa Tengah mulai mematangkan persiapan pengamanan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 melalui pelaksanaan Operasi Lilin 2025. Operasi ini akan digelar secara serentak dan terpusat di seluruh Indonesia di bawah pengawasan Mabes Polri.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menyampaikan, Operasi Lilin 2025 menjadi atensi nasional dan melibatkan seluruh jajaran Polda di Indonesia, termasuk Jawa Tengah.
“Untuk kesiapan Operasi Lilin 2025, kami dari Polda Jawa Tengah sudah mempersiapkan, khususnya dari biro operasi, mengorkestra kegiatan kepolisian. Ini merupakan operasi terpusat yang Mabes Polri kendalikan,” ujar Artanto.
Ia menjelaskan, fokus utama pengamanan mencakup perayaan Natal, arus mudik dan balik, serta aktivitas wisata masyarakat selama libur akhir tahun.
BACA JUGA: Jelang Libur Nataru, Tingkat Okupansi Hotel di Kota Semarang Masih di Bawah 70 Persen
“Fokusnya adalah pengamanan perayaan Natal, kemudian arus mudik dan balik, serta kegiatan wisata. Ini sudah menjadi atensi dan kami sudah mulai mempersiapkan personel yang akan dilibatkan, khususnya di jalur lalu lintas,” katanya.
Artanto menyebut Jawa Tengah memiliki jalur strategis yang menjadi perhatian utama, mulai dari jalur tol hingga jalur arteri.
“Kita punya jalur tol, jalur arteri Pantura, jalur tengah, dan jalur selatan. Ini menjadi atensi, di mana kenyamanan para pemudik atau yang balik menjadi prioritas kami,” tegasnya.
Operasi Lilin 2025 juga amankan pelaksanaan ibadah Natal dan aktivitas wisata
Selain arus lalu lintas, pengamanan ibadah Natal dan aktivitas wisata juga menjadi fokus selama Operasi Lilin berlangsung.
“Untuk umat Nasrani yang melaksanakan ibadah atau perayaan Natal ini menjadi fokus atensi kami, begitu juga kegiatan masyarakat yang berlibur di lokasi wisata. Ini tentu menimbulkan keramaian dan menjadi atensi pula,” ucap Artanto.
Pengamanan malam pergantian tahun turut mendapat perhatian khusus dari Polda Jawa Tengah. Tak hanya itu, Operasi Lilin 2025 juga dibarengi dengan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
