SEMARANG, beritajateng.tv – Kehadiran agama seharusnya menjadi dirigen kehidupan harmonis dalam berbangsa dan bernegara, khususnya Indonesia dengan masyarakat majemuknya. Jelang tahun politik yang tinggal menghitung bulan ini, politisasi agama rentan menjadi alat kelompok kepentingan tertentu. Sehingga, perpecahan sangat mungkin terjadi, sebagaimana Pemilu 2019 silam.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jateng Musta’in Ahmad angkat bicara menyikapi kemungkinan terjadinya politisasi agama tersebut. Ia berharap seluruh elemen mengembalikan pemilu dengan semangat pesta demokrasi.
“Pesta itu menggembirakan. Jadi mari kita memasuki dengan suasana gembira. Bersama-sama sebangsa setanah air kita selenggarakan event lima tahunan ini dengan semangat persaudaraan dan semangat kegembiraan. Mestinya agama bisa menjadi panduan dan bukan sebaliknya,” kata Musta’in, Senin 17 Juli 2023
Politisasi agama jadi momok jelang pemilu
Terkait politik identitas, tak henti-hentinya Musta’in mengarahkan jangan sampai agama menjadi alat untuk kepentingan tertentu. Ia membenarkan, politik identitas menjadi momok menjelang tahun Pemilu.
“Jadi yang selama ini kemudian dikhawatirkan munculnya politik identitas. Saya berharap semua dari kita, apakah itu politisi, apakah itu tokoh-tokoh agama, masyarakat secara umum. Kita semua harus menjaga agar agama ini menjadi inspirasi bukan aspirasi,” tegasnya.