Scroll Untuk Baca Artikel
Hukum & Kriminal

Polrestabes Diminta Terbuka soal Penembakan Siswa SMK Semarang, LBH: Jangan Ditutup-tutupi

×

Polrestabes Diminta Terbuka soal Penembakan Siswa SMK Semarang, LBH: Jangan Ditutup-tutupi

Sebarkan artikel ini
penembakan siswa semarang
Ilustrasi penembakan siswa Semarang. (Freepik)

SEMARANG, beritajateng.tv – Soal kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang berujung tewas, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Zainal Abidin Petir meminta Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar terbuka.

Ia meminta polisi untuk menyampaikan fakta di lapangan dengan sebenar-benarnya.

“Tidak boleh ditutup-tutupi, biar masyarakat percaya dengan kinerja polisi. Kalau memang anak buahnya salah ya harus ditindak tegas. Jangan sampai dialihkan ke hal-hal yang tidak sesuai dengan fakta kejadian di lapangan,” ujar Ketua LBH Penyambung Titipan Rakyat (Petir) Zainal Petir, baru-baru ini.

BACA JUGA: Kata Polrestabes soal Siswa SMK Tewas Karena Tembakan Polisi: Melerai Kelompok Korban Hendak Tawuran

Sebagaimana kita tahu, seorang anggota Satnarkoba Polrestabes Semarang menembak siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO, dan menewaskan anggota Paskibraka itu.

Zainal mengatakan bahwa beredar informasi lain di lapangan yang berbeda kronologinya seperti yang telah aparat kepolisian sampaikan.

Ia pun mengajak masyarakat untuk peduli kasus ini, membentuk Tim Pencari Fakta untuk menemukan titik terang peristiwa ini.

“Siapa yang salah dan siapa yang benar. Aku sudah cari info ketiga anak itu (salah satunya korban) berperilaku baik dan kalem, anggota paskibra. Kapolrestabes harus fair, apakah oknum polisi sudah sesuai SOP atau tidak, karena ada informasi simpang siur,” katanya.

Pihaknya siap memberikan pendampingan hukum kepada keluarga korban jika ada permintaan dari anggota keluarga.

“Segera direkonstruksi biar masyarakat lega,” ujar Zainal yang juga penasihat Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Semarang itu.

Sebelumnya, Polrestabes Semarang memberikan penjelasan terkait kasus siswa SMKN 4 Semarang yang meninggal dunia dengan luka tembak.

Irwan Anwar menyebut bahwa oknum polisi, saat kejadian itu, tengah melerai korban yang hendak tawuran.

“Pada Minggu dini hari kemarin kita menangani laporan setidaknya ada tiga peristiwa tawuran antargeng, antarkreak di Kota Semarang, di Kecamatan Gayamsari, Semarang Utara dan di Semarang Barat. Nah dalam penanganan ketiga ini ada beberapa yang kita amankan dan tetapkan sebagai tersangka,” kata Irwan.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan