SEMARANG, beritajateng.tv – Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) mendorong lahirnya subsektor baru dalam ekonomi kreatif nasional, yakni berbasis otomotif dan modifikasi.
Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian menyampaikan usulan tersebut usai perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional yang berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Jawa Tengah pada Jumat, 31 Oktober 2025 malam.
Menurut Kawendra, subsektor baru ini muncul dari besarnya potensi industri otomotif kreatif di berbagai daerah, khususnya di Jawa Tengah. Ia menilai, pelaku dan pasar otomotif modifikasi di daerah ini telah berkembang pesat hingga menjangkau pasar internasional.
“Kita dorong ke depannya akan ada subsektor baru, subsektor ke-18, yaitu ekonomi kreatif berbasis otomotif dan modifikasi. Karena besar sekali potensinya, khususnya di Semarang. Praktisi dan pejuang ekraf di bidang ini bahkan sudah punya pasar mancanegara,” ujarnya.
Kawendra menjelaskan, subsektor otomotif dan modifikasi belum terakomodasi secara spesifik dalam 17 subsektor ekonomi kreatif yang diakui saat ini.
BACA JUGA: Ekspor Tembus Rp53 T, Jateng Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Nasional
Padahal, karya dan inovasi para pelaku di bidang tersebut tidak bisa disatukan dengan subsektor lain seperti desain produk.
“Kita harus kasih ruang seluas-luasnya untuk pejuang ekraf di subsektor yang belum terdata ini. Jadi memang harus ada subsektor baru yang berdiri sendiri,” tegasnya.
Perayaan Hari Ekonomi Kreatif di Semarang tahun ini juga menjadi momentum penting bagi Gekrafs karena untuk pertama kalinya berlangsung di luar Jakarta. Pemilihan Jawa Tengah, kata Kawendra, terdasari oleh besarnya potensi daerah ini dalam pengembangan ekonomi kreatif.
“Tahun ini adalah perayaan Hekrafnas ketiga sejak ditetapkan secara nasional, dan yang pertama kali dilakukan di luar Jakarta. Kami pilih Jawa Tengah karena ada 12 kabupaten/kota yang sudah ditetapkan sebagai daerah kreatif. Potensinya luar biasa,” jelasnya.













