Endi mengatakan, tambak-tambak yang idle atau menganggur akan pihaknya manfaatkan untuk memperluas produksi komoditas nila salin.
“Nah, di Jawa Tengah ini sedang berupaya meningkatkan produktivitas lele dengan memanfaatkan tambak idle dengan memproduksi nila salin. [Nila salin] ini akan meningkatkan produktivitas ikan nila di Jawa Tengah ini,” jelas Endi.
Bahkan, tutur Endi, pada tahun 2026 ia akan mengusulkan kawasan produksi nila salin yang ada di Kabupaten Pati menjadi kampung budi daya.
BACA JUGA: Mendikdasmen Dorong Konsep School Kitchen untuk Program Makan Bergizi Gratis: Tunggu Perpres MBG
“Nah, tahun depan kami akan mengusulkan ya, terutama yang kawasan produksi nila salin yang di Pati ini itu bisa jadi kampung budi daya,” sambung dia.
Ia menyebut, program pengembangan ini sejalan dengan arahan dari Pemerintah RI untuk mendongkrak beberapa komoditas ikan sebagai menu MBG, termasuk lele, bandeng, dan nila salin.
Lebih jauh, dengan peningkatan lahan dan produksi secara bertahap, Pemprov Jawa Tengah berharap kebutuhan ikan air tawar untuk mendukung program MBG dapat terpenuhi dari pemasok lokal.
“Potensinya masih luar biasa untuk bisa ditingkatkan. Kalau sekarang ini yang pusat programkan ada beberapa tematik ya, yaitu tematik untuk komoditas lele, bandeng, nila salin. Ada gabus, tapi gabus kita enggak kayaknya,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi