Menurut Aziz, usulan tersebut menegaskan agar Muktamar ke-10 berfokus memilih lembaga Majelis A’la sebagai pemegang kewenangan tertinggi partai.
BACA JUGA: Ramai Foto Studio Ahmad Luthfi-Gus Yasin, PPP Jateng: Kemajuan dari Baliho, Hubungan Meningkat
“Majelis A’la itu yang punya tugas menyusun kepemimpinan partai di tingkat pusat. Nantinya tetap ada struktur pimpinan tinggi di DPP, mulai dari ketua umum, majelis syariah, majelis pertimbangan, hingga majelis bakar,” katanya.
Saat menanggapi soal sejumlah nama yang sudah beredar di bursa calon ketum, Aziz enggan menanggapi.
“Kalau soal itu, kami tidak lagi merespons. Kita tidak berpikir tentang bursa calon ketua umum, tapi tentang pentingnya kolektivitas dan kebersamaan di muktamar ini,” tegasnya.
Tiga minggu jelang Muktamar, Aziz akui DPC dan DPW PPP di Jateng belum terima surat undangan
Meskipun kabarnya pelaksanaan Muktamar ke-10 akan berlangsung 27-29 September, Aziz mengaku DPC dan DPW PPP di Jawa Tengah tak kunjung menerima surat undangan.
“Konon akan berlangsung tanggal 27–29 September, berarti kan kurang tiga minggu lagi. Sampai detik ini surat undangan pelaksanaan muktamar itu belum DPC dan DPW terima. Itu patut kita pertanyakan dan kita kritik,” tegasnya.
BACA JUGA: Fit and Proper Test DPW PPP Jateng Urutan Pertama, Witiarso Utomo Optimis Kantongi Rekomendasi
Aziz menambahkan, surat yang sejauh ini diterima hanya berupa imbauan agar DPW dan DPC segera menggelar Muskerwil dan Muskercab.
Namun, untuk undangan muktamar, ia menilai keterlambatan ini bisa menimbulkan kebingungan di tingkat daerah.
“Kalau Jawa Tengah kebetulan belum menggelar Muskerwil. Mungkin dalam waktu dekat akan ada, kemarin juga sudah ada rembug-rembug begitu,” pungkas Aziz. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi