SEMARANG, beritajateng.tv – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan secara terang-terangan bahwa seorang presiden sah-sah saja untuk menunjukkan keberpihakannya mendapat kritik dari pengamat politik.
Pengamat politik Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman, menilai bukan tanpa alasan keberpihakan Jokowi kepada pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka itu diperlihatkan begitu saja.
Apalagi, kunjungan kerja (kunker) Jokowi di masa kampanye terbuka ini menurutnya semakin menunjukkan bahwa ada alasan kuat di balik tindakan tersebut.
Sebelumnya, Wahid menyebut Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dan juga elemen relawan paslon itu ramai menyuarakan agar Pemilu berjalan satu putaran saja. Namun, beberapa survei yang rilis di publik menunjukkan Prabowo-Gibran belum berhasil mencapai angka 50 persen ke atas untuk menang hanya dengan satu putaran.
Maka dari itu, Wahid meyakini tindakan Jokowi ini tak lepas dari hasil survei Prabowo-Gibran yang rasa-rasanya sulit untuk mencapai satu putaran.
“Kelihatannya semua ini terjadi saat harapan untuk meuju satu putaran itu sulit terjadi. Melihat situasi dan perkembangan survei yang ada, akhirnya Jokowi turun tangan. Terang-terangan menyatakan kalau presiden punya hak untuk mendukung paslon tertentu,” ujar Wahid, Kamis, 25 Januari 2024.
Kunker ke Jawa Tengah hingga blak-blakkan menyatakan dukungannya, bagi Wahid, merupakan upaya Jokowi secara maksimal menjelang hari pencoblosan yang kurang dari sebulan ini.