Kronologi Kasus dan Dampaknya
Kisah bermula ketika Anita kehilangan tumbler di bagasi kereta malam hari. Ia sempat melaporkan kejadian itu ke petugas KRL di stasiun.
Namun tumbler yang di klaim hilang tersebut kemudian tak ditemukan ketika coolerbag-nya dikembalikan.
Unggahan Anita di media sosial mengungkap kronologi tersebut, lalu menjadi viral. Sebagai akibat dari viralnya kasus ini, seorang petugas Passenger Service yang menangani serah-terima barang di laporkan di berhentikan dari pekerjaannya.
Netizen ramai menyoroti profesi Anita dan suami. Bagi banyak orang, hilangnya tumbler seharga sekitar Rp300 ribu mereka anggap tidak sebanding dengan hilangnya pekerjaan seseorang, terutama jika orang itu menjadi tulang punggung keluarga.
Publik mempertanyakan etika memviralkan kejadian pribadi tanpa memastikan fakta lengkap, terutama ketika hal itu berakibat serius bagi pihak lain, dalam hal ini, petugas KAI.
Banyak netizen mengecam keputusan membeberkan identitas lengkap dan pekerjaan orang lain seperti Anita dan suaminya.
Akun sosial milik Anita dilaporkan telah dihapus, termasuk akun profesional yang memunculkan spekulasi bahwa ia mencoba “memutus jejak digital”. (*)












