SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus pornografi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dilakukan Chiko Radityatama Agung Putra, mahasiswa Fakultas Hukum Undip, tidak hanya menimbulkan dampak hukum bagi pelaku, tapi juga luka psikologis mendalam bagi para korban.
Psikolog Laurencia Rizki Marhendrawati menjelaskan, korban kejahatan seksual digital biasanya mengalami tekanan mental atau trauma. Tingkatnya bergantung pada bagaimana mereka mampu mengendalikan stres setelah kejadian.
“Kalau sampai korban menutup diri, enggak mau bertemu orang, itu bisa mengarah ke depresi. Kalau masih bisa beraktivitas meski terpukul, itu stres. Bedanya, depresi adalah stres yang menumpuk,” terangnya saat beritajateng.tv temui di RSJD Dr Amino Gondohutomo pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Dari Stres ke Depresi: Dampak yang Sering Tak Terlihat
Psikolog yang akrab dengan sapaan Kiki itu menekankan bahwa depresi tidak selalu tampak dari luar. Banyak korban yang tampak tenang tetapi menyimpan perasaan malu, takut, dan bersalah yang mendalam.
“Kadang korban merasa itu salahnya sendiri, padahal jelas-jelas dia tidak bersalah. Ini yang perlu ada koreksi dalam pola pikir masyarakat,” katanya.
Menurutnya, stigma sosial sering memperparah kondisi korban, membuat mereka enggan mencari bantuan profesional dan akhirnya menarik diri dari lingkungan.
Kiki juga mengingatkan pentingnya edukasi pencegahan, terutama di kalangan remaja dan mahasiswa.
“Jangan pernah kirim foto pribadi ke siapa pun, bahkan yang di kenal. File digital itu tidak benar-benar hilang meski sudah di hapus,” pesannya.
Ia menilai, literasi digital dan empati publik adalah kunci untuk memutus rantai kekerasan seksual daring, sekaligus membantu korban pulih tanpa stigma.
“Korban butuh ruang aman, bukan penghakiman,” tegasny.
Sebagai langkah pemulihan, Kiki mendorong korban untuk segera mencari pendampingan psikologis. Ia menyebut salah satu layanan konseling gratis yang tersedia di Semarang adalah Kopi 93, layanan daring di bawah RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang.
“Kalau sudah merasa terganggu secara mental, jangan takut minta tolong. Di Amino ada layanan Kopi 93, konseling gratis lewat chat dari jam 9 pagi sampai 3 sore di hari Senin sampai Jumat,” jelas Kiki.
Ia menambahkan, jika korban sudah menunjukkan tanda-tanda ingin menyakiti diri atau bunuh diri, maka harus segera mendapat penanganan medis dari psikiater, bukan hanya psikolog.