Wareng menambahkan, dana yang sudah pihak Malut United keluarkan dalam proses penjajakan sudah manajemen PSIS kembalikan secara bertahap hingga lunas.
Tuntutan Suporter
Terkait kondisi yang terjadi, para suporter menyampaikan tiga tuntutan utama. Pertama, meminta agar pihak keluarga pemilik lama tidak lagi memiliki saham di PSIS demi menghindari konflik internal.
Kedua, mendorong perombakan total manajemen klub. Ketiga, menuntut perubahan besar dalam komposisi pemain untuk putaran kedua yang dimulai Januari mendatang.
Suporter sebenarnya menaruh harapan besar karena melihat rekam jejak David Glen yang sukses membawa Malut United melejit dari Liga 2 hingga bersaing di papan atas Liga 1 musim ini.
Menurut mereka, transformasi serupa sangat mungkin di wujudkan di PSIS.
“Teman-teman melihat keseriusan itu. Mereka sudah menyiapkan 22 pemain baru, pelatih baru sudah hadir. Jadi ketika kabar pembatalan muncul, shock dan kecewa itu pasti,” tegas Wareng.
Kekecewaan suporter kini berkembang menjadi desakan untuk pembenahan menyeluruh agar PSIS dapat kembali bersaing dan dikelola secara lebih profesional. (*)
Editor: Elly Amaliyah











