SEMARANG, beritajateng.tv – Komite Disiplin (Komdis) PSSI memberikan sanksi terhadap tim PSIS Semarang. Adapun sanksi tersebut adalah pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim kompetisi BRI Liga 1 2023/24.
Sanksi tersebut diturunkan setelah pertandingan menghadapi PSS Sleman di Stadion Jatidiri pada Minggu, 3 Desember 2023.
“Merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Klub PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah, sejak keputusan ini diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat sampai dengan Kompetisi BRI Liga 1 Tahun 2023-2024 berakhir,” bunyi hukuman pada surat Komite Disiplin tersebut yang PSSI terima pada Rabu, 6 Desember 2023.
PSSI dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena adanya pengulangan kasus yang sama, yakni keributan suporter PSIS Semarang dan suporter klub tamu.
Tak hanya mendapat sanksi pertandingan tanpa penonton saja, PSIS juga mendapat hukuman denda sebesar Rp25.000.000 atau dua puluh lima juta rupiah.
Sanksi yang Komdis keluarkan tersebut mengejutkan manajemen PSIS. Bahkan, Chief Executive Officer (CEO) Yoyok Sukawi menyebut bahwa hukuman tersebut sangat berat.
“Ini hukuman sangat berat dan tidak adil karena larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim,” terang Yoyok Sukawi, Kamis (7/12/2023) seperti beritajateng.tv lansir dari Antara.
Yoyok Sukawi menyebut PSIS Semarang sebagai korban kericuhan
Yoyok Sukawi juga menyebut bahwa dalam kejadian ini, tim PSIS menjadi korban. Hal ini karena kericuhan tersebut bermula dari suporter tamu.
“Yang kami sesalkan, kami itu justru jadi korban di sini, kenapa justru mendapat hukuman seberat itu.”
Ia pun menambahkan bahwa Panitia Pelaksana Pertandingan PSIS Semarang juga sudah berupaya secara maksimal sejak awal.
Usaha Panpel juga sudah maksimal, dari awal hingga pada saat kejadian gerak cepat dan apa yang terjadi di stadion bisa segera teratasi dengan baik hingga semua pihak yang berada di stadion bisa pulang dengan selamat,” tambah Yoyok Sukawi.