SEMARANG, beritajateng.tv – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah mengecam tindakan kekerasan terhadap wartawan di Pati pada Kamis 4 September 2025.
Organisasi profesi kewartawanan tersebut menguatkan pernyataan sikap PWI Kabupaten Pati yang sebelumnya mengutuk kejadian tersebut. Praktik kekerasan itu terjadi ketika sejumlah wartawan melakukan peliputan di kantor DPRD Pati.
Saat itu, wartawan meliput rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD berkait isu Pemakzulan Bupati Pati Sudewo. Pansus mengagendakan meminta keterangan Dewan Pengawas (Dewas) RSUD RAA Soewondo.
BACA JUGA: Preman Bermodus Wartawan dan LSM Resahkan Sekolah dan Desa, PWI Jateng Angkat Bicara
Pansus tengah menyelidiki sejumlah kebijakan yang Bupati Sudewo ambil berikut jajaran pejabat di bawahnya di lingkungan RSUD Soewondo. Di antaranya, menyangkut pemutusan hubungan kerja 220 pegawai honorer dan mutasi pegawai.
Di tengah rapat tersebut, Ketua Dewas RSUD Soewondo, Torang Manurung, meninggalkan ruangan. Sejumlah wartawan mencoba mewawancarai Torang Manurung mengapa ia meninggalkan rapat Pansus yang belum selesai.
Namun, ketika Torang hendak keluar dari gedung DPRD, tepatnya di depan pintu lobi, oknum pengiringnya menarik sejumlah wartawan secara keras. Wartawan Lingkar TV, Mutia Parasti, bahkan sampai terjatuh ke lantai akibat tarikan tersebut.
Kejadian serupa juga Umar Hanafi (murianews.com) alami, yang terdorong ke belakang akibat tarikan oknum tersebut.
PWI Jateng dukung sikap PWI Pati
PWI Jateng dalam pernyataan ketua Amir Machmud NS dan sekretaris Setiawan Hendra Kelana mendukung sikap PWI Kabupaten Pati yang menyayangkan peristiwa kekerasan tersebut.