“Sudah kami adakan pertemuan daring dengan MUI dan lain-lain, sudah ada dasarnya bahwa itu tidak haram. Edukasi itu seharusnya kuat, ya,” sambungnya.
Kemenag dan MUI intervensi langsung soal penolakan vaksinasi polio
Lebih lanjut, ujar Atin, Kementerian Agama dan MUI telah melakukan intervensi secara langsung kepada daerah seperti Karanganyar yang melakukan penolakan vaksin polio. Namun sayang, faktor keyakinan serta persepsi yang salah, menurut Atin, membuat penolakan itu masih marak terjadi.
“Karanganyar itu daerah lama (yang sudah menolak vaksin), sudah dintervensi oleh MUI dan Kemenag, bahkan sudah diajak ke Biopharma, tapi kami tidak tahu apakah karena keyakinan atau bagaimana. Kami sudah berupaya maksimal mungkin, kami sudah menegaskan ke sana dan sudah berkurang banyak itu (yang menolak vaksin),” terangnya.
BACA JUGA: Warga Rowosari Tolak Vaksin Polio, Walikota Semarang Bakal Gencarkan Sosialisasi
Atin pun membenarkan penolakan terhadap vaksinasi polio memengaruhi target capaian yang mesti Dinas Kesehatan laksanakan.
“Berpengaruh, iya, tetapi tidak terlalu signifikan karena kan yang tidak mau divaksin juga sudah berkurang. Kita berupaya semaksimal mungkin untuk mengedukasi masyarakat dengan mengajak lintas sektor juga,” tandas Atin. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi