“Disusul akhir kemarau itu untuk wilayah Jateng meliputi sebagian wilayah pegunungan tengah seperti Wonosobo, Banjarnegara. Itu diprefiksi masuk kemarau paling akhir, yaitu bulan Juni,” beber Rany.
“Wilayah paling awal itu ya Karimunjawa, Pantura Jateng, itu mulai April sudah musim kemarau,” sambungnya.
BACA JUGA: Debit Air Waduk Tempuran Blora Menipis selama Kemarau, Warga Sekitar Auto Mencari Ikan!
Meski kemarau, potensi banjir masih bisa terjadi
Kendati sudah memasuki musim kemarau, Rany berharap warga Jawa Tengah tetap waspada. Pasalnya, tutur dia, tak menutup kemungkinan masih terjadi hujan selama musim kemarau berlangsung
“Masyarakat tetap berhati-hati dan waspada, karena kita masuk musim kemarau yang notabenenya banyak panasnya, tapi gak menutup kemungkinan adanya potensi cuaca ekstrem,” jelas Rany.
Bahkan, bencana alam imbas cuaca ekstrem masih bisa terjadi selama musim kemarau berlangsung.
“Dampaknya, banjir masih ada potensi, begitu juga longsor, sambaran petir, hujan es, terutama angin kencang. Itu masih ada potensi,” pungkas Rany. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi