Gaya Hidup

Rayakan Cap Go Meh dengan Penuh Kasih Sayang Bersama Difabel

×

Rayakan Cap Go Meh dengan Penuh Kasih Sayang Bersama Difabel

Sebarkan artikel ini
cap go meh
Difabel merayakan Cap Go Meh sekaligus Hari Valentine di Rasa Dharma. (Fadia Haris/beritajateng.tv)

“Memang Tionghoa peranakan di Indonesia makannya lontong Cap Go Meh. Tapi yang di Tiongkok asli makannya tang yuen atau ronde seperti ini,” papar dia.

Perayaan Cap Go Meh dengan difabel jadi ajang silaturahmi dengan sesama

Lebih lanjut, Harjanto menuturkan jika perayaan Cap Go Meh sebenarnya tak jauh berbeda seperti halnya lebaran kupat bagi umat Islam saat Idul Fitri. Bedanya, Cap Go Meh berlangsung dua minggu setelah hari Imlek.

Intinya, kata Harjanto, Cap Go Meh ini untuk menutup rangkaian tahun baru Imlek. Di mana menjadi kesempatan bagi orang Tionghoa untuk berkumpul silaturahmi.

“Di Semarang, makan lontong saat Cap Go Meh jadi wajib. Kalau Tionghoa di Surabaya atau Jakarta nggak makan lontong nggak apa-apa. Kalau Tionghoa di Semarang kaya wajib dan bisa makan banyak sekali,” sambungnya.

BACA JUGA: Rayakan Cap Go Meh, Siswa Sekolah Kuncup Melati Kota Semarang Santap Lontong Opor Bareng-bareng

Sementara itu, salah satu peserta dari Komunitas Difabel Mandiri, Rizma Meitarusi mengaku senang bisa mengikuti perayaan Cap Go Meh ini. Apalagi, ia mendapat dua buah tangan yakni cokelat dan angpao.

“Seneng banget, jadi tau tradisi Cap Go Meh seperti apa. Karena ini pertama kali ikut,” ucap dia. (*)

Editor: Farah Nazila

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan