SEMARANG, beritajateng.tv – Tayangan kuis keluarga paling legendaris di Indonesia, Family 100 Indonesia, resmi mencapai tonggak penting, yakni episode ke-1.000.
Dalam perjalanan ini, lebih dari 2.000 keluarga dari seluruh penjuru tanah air telah ikut mengisi layar kaca dengan tawa dan cerita menarik.
Episode spesial ini tampil dengan suguhan lebih meriah dan hadiah jauh lebih melimpah. MNCTV menghadirkan tiga tema pembuka spektakuler yang menyedot perhatian sejak awal.
Para peserta muncul dalam balutan kostum penuh gaya mulai dari rocker, pilot, atlet, dokter, hingga musisi dangdut legendaris.
BACA JUGA: Episode Perdana, “Panggung Menuju Bintang” MNCTV Hadirkan 13 Calon Diva Dangdut Penuh Talenta
Tak hanya itu, suasana negeri dongeng Timur Tengah ikut hadir dalam tema “1001 Malam Arabian”, menampilkan peserta layaknya raja dan ratu dari kisah klasik.
Sementara itu, tema “Keluarga Nusantara” memperlihatkan kekayaan budaya lewat pakaian adat dari berbagai daerah Indonesia.
“Setiap episode membawa semangat baru. Tapi episode ke-1000 ini kami kemas dengan cinta lebih besar,” ungkap pihak produksi MNCTV.
Kejutan tidak berhenti di situ. Tim yang bisa menyapu bersih setiap sesi permainan, mulai dari Line, Double, Triple hingga Final, berkesempatan mendapat hadiah lebih besar.
BACA JUGA: Liburan Keluarga Semakin Seru Bersama Kiko hingga Upin Ipin di MNCTV
Selain uang tunai senilai Rp2 juta, tersedia sepeda, kulkas, perlengkapan elektronik, bahkan hadiah kejutan lain.
Hadiah utama berupa mobil pun tetap jadi rebutan. Momen-momen seperti ini membuktikan bahwa Family 100 Indonesia bukan sekadar kuis, tetapi juga wadah kebersamaan yang menghadirkan memori tak ternilai.
“Survei membungiinngg!” menjadi ikon khas yang selalu mengiringi setiap jawaban unik peserta. Teriakan tersebut menciptakan daya tarik tersendiri bagi penonton setia sejak awal hingga kini.
Program ini masih setia hadir setiap hari pukul 19.45 WIB hanya di MNCTV. Tayangan ini membuktikan bahwa acara keluarga tetap punya tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi