Ada nuansa ‘soothsayer’ dalam sikapnya, seolah ia dapat melihat lebih jauh lewat mimpi. Dinamika mereka patut ditunggu.
Malaikat Berbaur dengan Lingkungan Sekitar
Satu adegan sederhana, seorang wanita yang lebih tua memanggil Tae-san “ajusshi” (paman). Adegan sederhana ini menyampaikan pesan halus bahwa para malaikat sudah hidup lama di tengah orang biasa. Mereka berbaur dengan manusia.
BACA JUGA: Fun Fact Drakor Twelve, POV Ceritanya Unik dengan Tokoh Superstar!
Munculnya O-Gwi
Situasi berubah saat ada pengorbanan darah yakni ritual mengerikan untuk membuka kembali “Hellmouth” atau mulut neraka. Ada adegan yang memunculkan O-gwi.
Sosoknya tampil menyeramkan dengan mata merah dan sayap hitam besar bak bayangan malaikat terjatuh lengkap dengan aura yang menakutkan. Adegan ini sebagai tanda bahwa kejahatan yang lama tersegel mulai bangkit.
Setting Klasik tapi Menjanjikan
Secara keseluruhan, episode ini terasa “serviceable” dengan pengantar adegan yang solid dan jelas. POV ceritanya mengangkat sisi mitologi sederhana tapi efektif.
Malaikat yang melawan kekuatan jahat dengan gaya yang ringan tapi penuh ketegangan. Tentu, Twelve baru saja menyajikan permulaan dengan momentum konflik yang sudah terasa. (*)