“Yang sesi kedua ada yang namanya impian sekolah masa depan, mereka membuat ide sekolah mereka di masa depan mau begini. Jadi mereka merancang sekolah impian di masa depan akan seperti apa,” paparnya.
Sementara itu, Plt Kepala Kedinasan Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan pihaknya mengapresiasi dengan adanya gelaran acara ini.
Ia pun berharap kedepan kegiatan forum pemangku kepentingan ini bisa berlangsung lebih besar lagi dengan melibatkan stakeholder terkait agar bisa bersama-sama berdiskusi terkait impementasi sekolah penggerak.
“Jadi saya mendukung dengan adanya forum pemangku kepentingan sekolah penggerak ini. Saya pun ada usulan untuk mengundang dewan pendidikan dan komite sekolah. Bergabung bersama-sama kepala sekolah dan guru untuk mendiskusikan bagaimana impementasi sekolah penggerak ini,” katanya.
Ia pun berharap nantinya seluruh sekolah di Kota Semarang bisa menjadi sekolah penggerak semua. Konsep transfer knowledge menurut Bambang dapat berlangsung antara sekolah penggerak dengan sekolah yang belum menjadi sekolah penggerak lainnya.
“Tapi kalau harus bertahap kami ada konsep transfer knowledge temen-temen yang sudah menjadi sekolah penggerak ini kepada sekolah-sekolah yang belum, sehingga bisa melakukan prepare kegiatan untuk memenuhi unsur-unsur sekolah penggerak. Jadi kedepannya sama-sama maju antara sekolah yang penggerak dan belum ini,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi