“Kemudian untuk wakil ada 10, di mana dulu 4. Semuanya siap berkhidmah pada NU,” terangnya.
Pererat hubungan dengan PWNU, PKB terus kawal perda pesantren
Lebih lanjut, PKB, jelas Gus Yusuf, juga terus mengawal keberadaan peraturan daerah (perda) pesantren. Saat ini, perda itu sudah sampai tahapan rancangan peraturan gubernur (Rapergub).
“Rapergub sudah siap. Tinggal tanda tangan gubernur. Artinya afirmasi kita terhadap pesantren baik berupa bantuan atau politik anggaran sudah masuk RPJMD Jateng,” jelasnya.
Meski demikian, hal ini tetap membutuhkan pengawalan. “Termasuk tentunya dari NU sendiri,” kata Gus Yusuf.
Sementara itu, K.H. Abdul Ghofar Rozin menyebut agenda ini merupakan majelis yang merekatkan warga NU di jam’iyah maupun partai.
Dengan komunikasi yang intens, ia berharap gagasan NU dibawa ke ranah politik sehingga kehadirannya sebagai jamaah maupun jam’iyah semakin terasa.
“Komunikasi yang produktif, komunikasi yang solutif,” ujarnya.
Adapun K.H. Ubaidillah Shodaqoh menyatakan dirinya hanya merupakan tuan rumah. Namun, ia menerangkan bahwa pertemuan PKB dengan PWNU memang rutin digelar.
“Ini sudah tradisi, adakan pertemuan bersama. Tidak hanya buka puasa di bulan Ramadan, kami juga aktif koordinasi dengan PKB,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi