“Jadi sekitar 41 sekian persen itu ke Amerika Serikat. Kemudian langsung terjun ke negara lain,” ungkap Sakina, Kamis, 10 April 2025.
Sakina menjelaskan, produk Jawa Tengah yang ekspor ke AS meliputi alas kaki atau sepatu hingga garmen atau pakaian jadi, baik rajut maupun non-rajut.
Menyikapi kebijakan tarif dari Trump, Sakina menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan mitigasi melalui koordinasi dan diskusi dengan para pelaku usaha, khususnya pada sektor padat karya yang menjadi dominasi investasi dan industri di Jawa Tengah.
BACA JUGA: Bukan Infrastruktur, Bambang Pacul Sebut Investasi SDM jadi Tantangan Utama Jateng
“Berkaitan dengan hal tersebut [tarif Trump], kami sudah melakukan mitigasi dan koordinasi, kemudian diskusi dengan para pelaku usaha,” beber dia.
Meskipun Jawa Tengah saat ini belum merasakan dampak dari kebijakan tersebut, Sakina tetap berupaya untuk meminimalisir efek perang dagang dengan memperluas pangsa pasar untuk ekspor.
“Kalau memang garmen, alas kaki, itu padat karya yang ada di Jawa Tengah, strategi yang kami inginkan sebetulnya adalah pangsa pasar. Tidak hanya Amerika Serikat, tapi terus berkembang ke berbagai negara yang sebetulnya masih menjadi potensi,” pungkas Sakina. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi