Irawan menyebut, ada beberapa konsep penataan kawasan Pecinan. Bahkan beberapa titik juga makin lengkap dengan furnitur seperti lampu ornamen, PJU, namun tetap menitikberatkan pada pedestrian, jalan dan drainase.
Ornamen Khas Pecinan
“Ornamen lebih pada ke tutup mainhole, ada beberapa titik lampu bernuansa Cina. Yang penting kawasan tertata dulu baru kita beranjak ke sarpras lain seperti tong sampah dan lain sebagainya,” jelasnya.
Terkait kawasan Pecinan yang merupakan wilayah crowded dengan berbagai aktivitas pertokoannya. Irawan mengakui jika komunikasi telah terjalin dengan pemangku wilayah, pemilik toko, hingga pemilik utilitas.
“Alhamdulillah pemilik utilitas mereka terbuka dan mendukung. Warga juga mendukung, hanya satu atau dua permintaan warga yang meminta akses masuk gang mereka dan sudah diakomodir,” paparnya.
“Harapannya bisa berjalan lancar, saluran lancar dan jalanan menjadi lebih baik, jadi saat ini kami bertahap melakukan pembenahan di Pekojan. Karena memang di sana sentra usaha jadi kami tidak bisa menutup mata,” kata dia.
Dinas Perumahan dan Permukiman menargetkan revitalisasi kawasan Pecinan bisa selesai pada akhir tahun 2024 ini. “Harapannya masyarakat paham bahwa Pemerintah Kota Semarang, dalam hal ini bu Walikota berusaha menata sebaik mungkin kawasan Semarang Lama. Di mana pecinan ini merupakan bagian dari Semarang Lama,” imbuh dia. (*)
Editor: Elly Amaliyah