Pihaknya memastikan bakal mensupport upaya-upaya atau proses pembangunan infrastruktur.
“Perlu pengerjaan khusus, termasuk dampak penggunaan alat dan risiko adanya radiasi, sehingga di sini paling krusial terkait adanya pembangunan banker. Agak lama berporses, karena harus ada izin tertentu untuk pendirian pelayanan unit kanker. Makanya masih banyak rumah sakit yang belum ada, karena memang proses tahapan sangat membutuhkan waktu dan kelengkapan,” terangnya.
Tahap Pertama Selesai 8 Desember 2024
Sementara itu, Direktur RSWN, Eko Krisnarto mengatakan, Gedung Kanker Terpadu memiliki empat lantai dan pembangunan secara bertahap. Tahap pertama akan selesai pada bulan Desember 2024.
Sedangkan untuk Pembangunan Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu RSWN senilai kontrak Rp 28.294.255.302,40 dan Manajemen Konstruksi dengan nilai kontrak Rp 1.694.951.130,00. Layanan-layanan nanti ada radioterapi, mengingat penyakit kanker tidak hanya diobati dengan kemoterapi.
“Nanti juga ada rawat inap. Jadi pasien-pasien tidak harus ke RS Kariadi lagi, bisa one stop service,” paparnya.
Gedung Unit Layanan Kanker dilengkapi dengan alat-alat kesehatan canggih, yaitu Linac, Brachiteraphy, dan CT Simulator.
Dengan adanya Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu RSWN, tentunya hal itu akan sangat bermanfaat bagi pasien kanker yang memerlukan radioterapi dan turut mengurai waktu tunggu antrean radioterapi pasien.
Selain alat-alat kesehatan yang canggih, Eko memastikan juga sudah menyiapkan tenaga medis yang siap untuk menangani pasien kanker.(*)
Editor: Elly Amaliyah