SEMARANG, beritajateng.tv – Billiard sekarang sedang hype dan menjadi tren di Kota Semarang. Tak hanya sekadar permainan biasa, bermain bola billiard seolah menjadi gaya hidup bagi masyarakat modern.
Tua, muda, wanita, laki-laki, menjadi pemandangan umum saat bermain bola billiard. Keberadaan rumah-rumah billiard pun ikut menjamur.
Hingga saat ini, lebih dari belasan rumah billiard ada di Kota Semarang. Mulai dari yang berusia puluhan tahun, hingga yang baru muncul akhir-akhir ini.
Terbaru misalnya ada Simple Billiards di Jalan Menteri Supeno, Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan yang baru resmi beroperasi pada Januari 2024. Meski belum genap setahun, tapi saat ini Simple Billiards tengah menyiapkan cabang ketiganya.
BACA JUGA: Lur, Masih Ingat Plasa Billiard? Tempat Bermain Bola Sodok Berusia Puluhan Tahun di Semarang
Staff Simple Billiards Chapter 01, Nico menyebut, pihaknya mencoba memanfaatkan tren billiard semaksimal mungkin. Untuk di Simple Billiards Chapter 01 saja, mereka menyediakan sekitar 60 meja.
Belum lagi Simple Billiards Chapter 02 di Kecamatan Banyumanik, dan Simple Billiards Chapter 03 di BSB City, Kecamatan Mijen yang segera resmi beroperasi.
“Kita lihat market Semarang sudah mulai hype sama billiard, responsnya excited (senang) karena mungkin mereka antusias dengan adanya tempat billiard yang modern,” ucapnya saat beritajateng.tv temui, Senin, 10 Juni 2024.
Tak hanya rumah billiard anyar, rumah billiard legendaris berusia puluhan tahun pun menikmati tren ini. Plasa Billiard misalnya.
Ninik, pengelola Plasa Billiard menyebut, kenaikan pengunjung terjadi sejak akhir 2021 hingga akhir 2023. Saat itu, pengunjung harus waiting list demi bisa bermain bola sodok.
“Karena stigma billiard sekarang udah nggak kaya dulu, kalau dulu hiburan aja, kalau sekarang lebih ke olahraga ketangkasan, sehingga orang masuk rumah billiar nyaman nggak perlu malu-malu,” katanya.
Upaya hapus kesan negatif ‘kotor’ tempat billiard
Lebih lanjut, Nico dan Ninik mengakui jika rumah billiard masih lekat dengan kesan negatif sebagai tempat hiburan malam. Hal itulah yang sedang mereka usahakan berubah.