“Korban sudah di rumah, dari awal pun tidak dirawat di RS, hanya dikontrolkan saja di RS. Oleh dokter disarankan berobat jalan karena itu luka luar,” akunya.
Pihaknya mengungkap kejadian tersebut terjadi pada Senin, 13 April 2024 malam.
“Besoknya dibawa ke RS, tapi sudah ditangani tenaga kesehatan, karena kan kejadiannya malam. Orang tua korban dikasih tahu Selasa,” akunya.
Penganiayaan berawal dari mengejek nama orang tua
Pelaku berinisial F (15) yang merupakan kakak kelas korban, menyeterika tubuh korban lantaran tak terima oleh ejekan korban.
“Iya (ejekan nama orang tua) begitulah. Mungkin niatnya (bercanda), tapi ada yang tidak terima,” paparnya.
BACA JUGA: Profil Anak Sulung Vincent, Remaja 17 Tahun yang Terlibat Bullying di Binus Serpong
Menurut informasi yang Faridi beroleh, korban memanggil pelaku dengan nama ibunya. Namun, pelaku tak terima.
“Sudah saling memaafkan, ternyata si pelaku tidak puas dengan permintaan maaf apa gimana,” tandasnya.
Sebelumnya, terjadi penganiayaan di sebuah madrasah tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Dalam kasus di sekolah setingkat SMP itu, seorang pelajar berinisial F (15) menganiaya juniornya, D (14), menggunakan setrika hingga korban menderita luka bakar. Peristiwa itu terjadi pada Senin 13 Mei 2024 malam. (*)
Editor: Farah Nazila