BACA JUGA: Dinas Pendidikan Siap Gunakan Kurikulum Merdeka Pasca Dua Tahun Percobaan
Pembuatan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Jadi Bentuk Evaluasi Tiap Tahun
Setiap tahun ajaran baru harus merancang itu karena kurikulum harus ada evaluasi guru dan pengajar, apakah ada program yang belum tercapai.
“Jadi cari alasan kenapa belum tercapai. Maka dilakukan perbaikan dan pemahaman lebih lanjut supaya visi misi dan tujuan di sekolah bisa terwujud kepada peserta didik,” terang Mintarsih.
Ia menambahkan, pengaplikasian Kurikulum Merdeka oleh Kemenristekdikti juga mendukung siswa untuk menjadi merdeka. Merdeka itu dalam artian memiliki kemampuan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Oleh karena itu, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan memang terserahkan kepada masing-masing sekolah. Hal itu karena tiap sekolah memiliki karakter, persiapan, dan kebutuhan pendidikan yang berbeda-beda.
“Antara SD Negeri Pekunden dan SD Theresiana berbeda, karena murid dan lingkungannya berbeda. Jadi KOSP ini memang pemerintah hanya menyediakan struktur, pencapaian pembelajaran, dan standar nasional. Nantinya, sekolah menyusun masing-masing dengan tidak terlepas dari poin tersebut,” imbuhnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi