Ita juga mendorong supaya penanaman sifat kejujuran sejak dini. Mengingat, anak-anak lebih mudah belajar dan akan lebih bisa mempraktekkan.
Ia mencontohkan program Urban Farming yang lebih dulu menjadi percontohan pendidikan karakter bagi anak-anak di Semarang.
“Bagaimana anak-anak ini perlu pendidikan karakter, karena justru anak-anak ini akan lebih bisa masuk. Salah satu contoh adalah Urban Farming, dengan nilai pendidikan karakter salah satunya kejujuran. Karena gak mungkin tanaman langsung berbuah. Juga bagaimana melakukan gotong-royong lewat menanam, menyiram, dan lain sebagainya, karena ini kan satu kelompok,” ujarnya.
Walikota perempuan pertama di kota Semarang tersebut juga berharap setelah pertemuan Sarasehan Anti Korupsi. Seluruh pegawai pemerintah kota Semarang khususnya dapat terbebas dari korupsi.
“Tentunya kami berharap generasi muda bisa jadi anak-anak yang hebat. Karena kita juga harus saling mengingatkan, saling memotivasi, saling memberi pencerahan, saling memberi peringatan. Insya Allah kita semua bisa terbebas dari korupsi,” tegasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah