“Sebenernya kalau mau dibilang meningkatkan minat baca terlalu besar banget buat aku, karena aku cuma mau orang lain dapat ilmu dari buku yang aku baca. Sharing yang aku bisa ya cuma menyediakan aja,” terang Sasa.
Buka Lapak Baca Buku Gratis dari Koleksi Pribadi Serta Donasi
Buku yang tersedia di lapak baca buku gratis itu merupakan koleksi pribadi Sasa. Namun, setelah sempat mempromosikannya di media sosial, banyak orang yang kemudian mendonasikan bukunya.
“Di bulan kedua ini buka, aku promosi di Twitter, kemudian ada teman Twitter dari Jakarta yang nitipin buku biar juga bisa dibaca sama yang lain di sini,” ungkapnya.
Buku yang ia sediakan pun beragam, mulai novel, literatur, majalah, hingga buku self improvement. Sejauh ini, lanjut Sasa, pengunjung kebanyakan dari kalangan mahasiswa, meski ibu-ibu dan bapak-bapak juga beberapa kali mampir.
BACA JUGA: Kegiatan Unik Komunitas Bookclub Semarang, Baca Buku Bareng hingga Ratusan Orang
Salah satu penyemangat Sasa untuk rutin menggelar lapak baca buku gratis adalah ketika antusias masyarakat untuk mampir ke lapaknya tinggi. Terlebih ketika ada pembaca yang beberapa kali mampir.
“Jadi kaya Minggu kemarin dateng, Minggu besoknya dateng lagi buat baca lagi. Nge-boosting aku kalau ada temen-temen yang continue reading. Jadi itu yang bikin konsisten, sekaligus menjadi teman baru,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi