SEMARANG, beritajateng.tv – Gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dianggap menyampaikan pernyataan bohong terkait pemberian Rp11 miliar kepada ketua Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa).
Pernyataan itu ia sampaikan terkait penolakan Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo. Ganjar menyebut kelompok warga yang menolak proyek tersebut telah menerima ganti senilai Rp11 miliar.
“Saya sampaikan kepada mereka, ketua kelompok penolaknya sudah menerima dan mendapatkan ganti untung Rp 11 miliar,” tutur Ganjar saat menghadiri Rakernas XVI Apeksi di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 13 Juli 2023.
Belum lama ini, akun Twitter @Wadas_Melawan mengunggah sebuah video dan sejumlah twit yang mengungkap hal ini. Dalam video berdurasi 59 detik tersebut, terdapat pernyataan langsung dari Mbah Sudiman, ketua Gempadewa.
“Dalam beberapa hari terakhir, jagat netizen dihebohkan dengan statement Ganjar bahwa Ketua Kelompok penolak tambang yaitu GEMPADEWA telah menerima uang 11 M. Statement itu tentu saja mencederai komitmen, konsistensi Warga Wadas (GEMPADEWA),” tulis akun Twitter @Wadas_Melawan, Minggu, 23 Juli 2023.
Akun ini juga menegaskan bahwa siapa pun yang menerima uang dari Ganjar atau tim pembebasan tanah Wadas, bukanlah anggota, apalagi Ketua Gempadewa.
“Tak sepeserpun Ketua Gempadewa menerima uang sebagai tanda diserahkannya tanah untuk ditambang. Jelas bahwa ini adalah pencemaran nama baik Gempadewa, khususnya Ketua Gempadewa yang Bapak Sudiman jabat,” tegas @Wadas_Melawan.
Pernyataan bohong Ganjar Pranowo legitimasi penambangan di Wadas
Akun tersebut menyatakan bahwa pernyataan bohong Ganjar tentang ketua kelompok penolak tambang yang telah menerima Rp11 miliar, telah mencederai komitmen dan konsistensi warga Wadas yang tergabung dalam Gempadewa. Apalagi, hingga kini Gempadewa masih konsisten menolak tambang.