Review Film Superman 2025
Film ini bermula dengan nuansa dramatis saat Superman harus menerima kekalahan dari pasukan genetik Boravia.
Momen tersebut mengarahkannya pada peran baru sebagai pelindung global, bersama Krypto, anjing super yang tampil menggemaskan sekaligus mengesankan.
BACA JUGA: Di Balik Romansa Lintas Waktu, 5 Fakta Unik Film Sore: Istri dari Masa Depan
Siapa pun yang menonton akan tersentuh oleh adegan kecil ketika Superman menyelamatkan makhluk tak kasatmata sebuah momen yang menegaskan prinsip moral yang ia pegang.
Nicholas Hoult memberikan penampilan tajam sebagai Lex Luthor, sosok jenius teknologi yang ambisius dan manipulatif, menciptakan konflik yang menantang secara intelektual bagi sang manusia baja.
Film ini juga memperkenalkan sejumlah meta-human seperti Green Lantern (Nathan Fillion), Hawkgirl, Mr.
Terrific, dan Metamorpho, yang menambah warna dalam cerita—meski kehadiran mereka terkadang membuat alurnya terasa sedikit padat.
Sinematografi dalam film Superman tampil dengan palet warna yang cerah dan enerjik, menghadirkan nuansa visual yang mengingatkan pada gaya Guardians of the Galaxy.
Namun dalam versi DC ringan, menghibur, dan membangun atmosfer yang hidup.
BACA JUGA: Tayang di Bioskop Hari Ini, Berikut Daftar Pemain dan Karakter Film Superman 2025
Penggunaan teknologi IMAX dan CGI yang canggih menghasilkan visual adegan terbang, ledakan, serta aksi pahlawan yang disajikan dengan proporsi tepat.
Skor musik garapan John Murphy dan David Fleming berhasil memadukan sentuhan klasik karya John Williams terutama saat tema legendaris “Superman March” dengan iringan modern yang membangkitkan semangat kepahlawanan.
Sebagai reboot, Superman (2025) memberikan suntikan optimisme baru ke dalam semesta DC.
Film ini menggabungkan aksi penuh energi, kedalaman emosi antar karakter, kekuatan naratif, serta pesan moral yang relevan dan penuh inspirasi. (*)
