SEMARANG, beritajateng.tv – Akhirnya, film bioskop berjudul Cinta Tak Pernah Tepat Waktu tayang di bioskop sejak 13 Februari kemarin.
Kisah dalam film ini adaptasi dari sebuah novel berjudul Puthut EA. Para penonton akan menyaksikan bagaimana kisah cinta seorang penulis yang begitu kompleks.
Tertarik buat nonton? Simak berikut informasi seputar review dari film tersebut.
Review Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu
Penggunaan aspek rasio gambar dalam film ini sangat mencolok. Ternyata, penyempitan layar yang terjadi saat transisi adegan justru memperindah dan menambah kedalaman dramatis pada visualnya.
Meskipun bukan sepenuhnya karya Hanung Bramantyo, ia telah menjelaskan bahwa permainan aspek rasio ini merupakan hasil kolaborasi dengan tim produksi lainnya.
BACA JUGA: Film Religi tentang Poligami, Begini Pesan Moral yang Terdapat di Pintu Pintu Surga
Selain itu, penonton juga akan terpesona dengan desain set yang menarik, terutama pada set kamar kos Daku.
Sinematografi dalam film ini pun berhasil menangkap keindahan alam pada berbagai lokasi, yang membuat penonton merasa seolah-olah ikut untuk beristirahat sejenak.
Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu memiliki alur cerita yang cukup sederhana, namun inti dari film ini terasa lebih menarik karena disajikan dari perspektif pria.