“Kami memiliki keinginan untuk memperbaiki segala macam fasilitas di TPI Tambak Lorok. Sehingga aktivitas ekonominya akan menjadi meningkat,” ucapnya.
Agustina menyebut bahwa pembangunan kawasan pesisir secara berkelanjutan menjadi salah satu fokus Pemerintah Kota Semarang ke depan.
Tradisi Sedekah Laut Tambak Lorok mulai sejak Sabtu, 24 Mei 2025 dengan rangkaian acara berupa doa arwah jama’, khataman Al-Qur’an, tirakatan, dan istighosah.
Puncak acara berlangsung pada Minggu, 25 Mei 2025 pagi berupa arak-arakan sesaji berupa kepala sapi dan hasil bumi yang kemudian dilarung ke tengah laut.
Kegiatan berakhir dengan pagelaran wayang kulit dan pengajian akbar pada Senin, 26 Mei 2025.
Suasana penuh khidmat dan semarak terasa di sepanjang pesisir. Nelayan dan warga berpartisipasi aktif dalam arak-arakan, diiringi tabuhan gamelan dan semangat gotong royong.
Tidak hanya masyarakat lokal, sejumlah wisatawan dari luar Semarang juga turut memadati kawasan Tanjung Emas untuk menyaksikan kekayaan tradisi budaya pesisir tersebut. (*)
Editor: Elly Amaliyah