-
ZOM 12: Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan utara, Pemalang utara, Tegal timur laut
-
ZOM 23: Sebagian besar Batang utara
-
ZOM 24: Sebagian Batang timur laut, Demak barat, Kendal utara, dan Semarang utara
-
ZOM 51: Blora barat dan sebagian kecil Grobogan
-
ZOM 52: Blora selatan, Grobogan tenggara, sebagian Sragen timur laut
Selain itu, Teguh juga memberikan informasi terkait kondisi cuaca global yang berpengaruh pada pola hujan di Jateng. Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) dan El Nino-Southern Oscillation (ENSO) saat ini berada dalam kategori netral dan prediksinya akan bertahan hingga semester kedua 2025. Sementara itu, suhu permukaan laut di wilayah Nino3.4 diperkirakan tetap netral hingga November 2025.
Prediksinya, suhu permukaan laut di perairan Indonesia pada periode Juni hingga November 2025 akan lebih hangat dengan anomali 0,5–2 derajat Celsius.
BACA JUGA: Sumuk! Kota Semarang Pernah Capai Suhu 39,5 Derajat saat Kemarau, Ini Puncaknya Menurut BMKG
Hal ini perlu masyarakat waspadai sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pola cuaca dan curah hujan di beberapa wilayah.
“Informasi ini penting sebagai bentuk kewaspadaan dan dasar pengambilan langkah mitigasi untuk menghadapi dua kondisi yang saling bertolak belakang, yakni potensi hujan lebat dan musim kemarau,” ujar Teguh.
BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Terutama bagi yang tinggal di daerah yang mereka prediksi akan terkena hujan lebat.
Dengan begitu, harapannya, kesiapsiagaan dapat meningkatkan ketahanan terhadap dampak buruk cuaca. (*)