SEMARANG, beritajateng.tv – Sejumlah dapur penyedia Makan Bergizi Gratis atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Semarang memilih menghentikan sementara aktivitas mereka sejak Jumat 14 November 2025.
Keputusan itu muncul setelah para SPPG atau penyedia mengalami kesulitan operasional akibat dana dari pemerintah pusat belum cair. Informasi mengenai penghentian layanan ini cepat menyebar melalui berbagai grup whatsapp orang tua siswa.
Beberapa satuan pendidikan seperti TK Negeri Sumurrejo Gunungpati dan TK Pertiwi turut menyampaikan pemberitahuan kepada wali murid. Salah satu yang mengumumkan secara terbuka adalah SPPG Patemon, Gunungpati.
Mereka memberi tahu bahwa 14 November menjadi hari terakhir dapur beroperasi sebelum pemberhentian sementara mulai 15 November hingga waktu yang belum mereka pastikan.
Di balik keputusan itu, para penyedia mengaku tidak mampu melanjutkan operasional tanpa adanya kepastian pencairan dana.
Koordinator SPPG Kota Semarang, Resa Oktavia, membenarkan kondisi tersebut. Ia menyebutkan bahwa persoalan administrasi di tingkat pusat menjadi penyebab tertundanya pencairan.
“Saat ini memang ada kendala pencairan dari pusat yang berdampak pada beberapa SPPG di seluruh wilayah Indonesia karena ada penataan administrasi,” ujarnya.
Resa menambahkan bahwa proses evaluasi sudah berjalan. Pihaknya menargetkan permasalahan tersebut selesai dalam waktu dekat. “Per hari Senin sudah diatasi secara bertahap, dan kami berharap minggu ini seluruh pencairan bisa diselesaikan,” kata Resa.
BACA JUGA: DPR RI Soroti Dugaan SPPG Polri di Jateng Paksa Sekolah Tak Pilih Dapur MBG Lain: Brebes-Grobogan
Di sisi lain, anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Sodri, mengaku belum menerima laporan resmi terkait keterlambatan dana.












