Ekbis

Semangat Ibu-ibu PKK Semarang Ubah Minyak Jelantah Jadi Rupiah Lewat U-Collect Pertamina

×

Semangat Ibu-ibu PKK Semarang Ubah Minyak Jelantah Jadi Rupiah Lewat U-Collect Pertamina

Sebarkan artikel ini
Semangat Ibu-ibu PKK Semarang Ubah Minyak Jelantah Jadi Rupiah Lewat U-Collect Pertamina
Salah satu petugas menunjukkan tata cara penggunaan U-Collect di aplikasi MyPertamina di SPBU Sultan Agung Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Di balik dapur-dapur rumah warga RT 11 RW 3 Kelurahan Wates, Ngaliyan, Kota Semarang, ada kisah inspiratif tentang bagaimana limbah dapur bisa bernilai ekonomi dan ramah lingkungan.

Ibu-ibu PKK di wilayah ini kini tak lagi membuang minyak jelantah sembarangan. Berkat kehadiran mesin U-Collect dari Pertamina, minyak bekas gorengan itu bisa disulap menjadi pundi-pundi rupiah.

Setiap bulan, para anggota PKK RT 11/3 rutin mengumpulkan minyak jelantah dari masing-masing rumah tangga.

Botol bekas air mineral, galon kecil, hingga jeriken besar menjadi wadah pengumpulan. Setelah terkumpul, minyak itu dibawa bersama-sama ke SPBU Sultan Agung Semarang, tempat mesin U-Collect berdiri.

BACA JUGA: Pertamina Ajak Ibu-ibu PKK Tukar Jelantah Jadi Rupiah, Apresiasi Ojol dengan Pertamax Gratis di HUT RI ke-80

Ketua PKK RT 11/3, Riani, menjadi salah satu penggerak kegiatan ini. Minggu (5/10/2025), ia datang bersama bendahara PKK, Ika Amelia, membawa tiga jeriken berisi total 28,6 liter minyak jelantah.

Saat tiba antreannya, Riani lantas membuka aplikasi MyPertamina, dan memindai barcode di mesin U-Collect. Setelah kunci terbuka, perlahan tapi pasti, dua ibu ini menuang minyak jelantah ke dalam mesin.

“Setiap liter minyak jelantah dihargai Rp5.972 dan langsung masuk ke e-Wallet. Hasil hari ini sekitar Rp170 ribu, kami masukkan ke kas PKK,” ujar Riani sambil tersenyum.

Menurutnya, kehadiran mesin U-Collect menjadi solusi cerdas. Sebelumnya, pengepul hanya membeli minyak jelantah sekitar dua ribu rupiah per liter.

Kini, bukan hanya harga lebih baik, tetapi warga juga merasa turut menjaga lingkungan.

“Kalau dibuang, jelantah bisa mencemari tanah dan air. Dengan dikumpulkan, malah jadi bermanfaat,” tambahnya.

Senada, Ika Amelia menyebutkan, seluruh anggota PKK sebanyak 23 orang sangat bersemangat mengikuti program ini. Apalagi sejalan dengan gerakan “Semarang Bersih” yang dicanangkan Wali Kota Semarang.

“Kami rutin pilah sampah setiap bulan. Kertas dijual, botol plastik ditukar lewat Reverse Vending Machine, dan minyak jelantah disetor ke U-Collect,” ungkap Ika.

Ika mengaku bersyukur, kerja sama antara Pertamina dan TP PKK Kota Semarang pada 17 Agustus lalu membuat masyarakat mudah menyalurkan limbah rumah tangga secara bertanggung jawab.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan