Ekbis

Semangat Ibu-ibu PKK Semarang Ubah Minyak Jelantah Jadi Rupiah Lewat U-Collect Pertamina

×

Semangat Ibu-ibu PKK Semarang Ubah Minyak Jelantah Jadi Rupiah Lewat U-Collect Pertamina

Sebarkan artikel ini
Semangat Ibu-ibu PKK Semarang Ubah Minyak Jelantah Jadi Rupiah Lewat U-Collect Pertamina
Salah satu petugas menunjukkan tata cara penggunaan U-Collect di aplikasi MyPertamina di SPBU Sultan Agung Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

“Dulu bingung mau buang atau jual kemana. Setelah tahu ada mesin U-Collect di SPBU Sultan Agung, kami jadi rutin setor setiap bulan,” katanya.

Bagi para ibu PKK, kegiatan ini bukan sekadar soal uang. Mereka sadar, langkah kecil ini adalah bentuk nyata kepedulian terhadap bumi.

“Kalau semua rumah ikut, sedikit-sedikit bisa jadi banyak. Minyak jelantah yang dikumpulkan bisa puluhan liter. Dampaknya besar untuk lingkungan,” tutur Riani optimistis.

Dari Dapur ke Langit: Jelantah Jadi Energi Hijau

Langkah kecil ibu-ibu Wates itu rupanya bagian dari gerakan besar Pertamina dalam menciptakan energi berkelanjutan.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jateng & DIY, Taufiq Kurniawan, menyebut hingga awal Oktober 2025, sudah terkumpul 3.361 liter minyak jelantah dari 471 transaksi melalui U-Collect. Total nilai tukar mencapai Rp18,4 juta dengan 335 partisipan aktif.

“Antusias masyarakat tinggi sekali. Ini menunjukkan kesadaran bahwa limbah jelantah bisa bernilai ekonomi sekaligus menjaga lingkungan,” jelas Taufiq.

Minyak jelantah yang terkumpul kemudian diolah oleh Kilang Pertamina Internasional (KPI) Cilacap menjadi Pertamina Sustainable Aviation Fuel (Pertamina SAF), bahan bakar pesawat ramah lingkungan. Agustus 2025 lalu, bioavtur ini sukses digunakan dalam penerbangan Pelita Air rute Jakarta–Bali—menandai penerbangan perdana di Indonesia dengan bahan bakar hijau buatan dalam negeri.

Kolaborasi lintas lini Pertamina antara KPI, Pertamina Patra Niaga, dan Pelita Air Services menghasilkan produk inovatif dengan teknologi co-processing menggunakan Katalis Merah Putih karya anak bangsa.

Pertamina SAF bahkan telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan DefStan 91-091 serta mampu menurunkan emisi karbon hingga 81 persen dibandingkan avtur fosil.

“Ini bukti bahwa langkah sederhana masyarakat seperti mengumpulkan minyak jelantah bisa berdampak besar. Dari dapur rumah tangga, lahirlah bahan bakar penerbangan masa depan,” ujar Taufiq.

Bagi ibu-ibu PKK di Wates, kegiatan menabung jelantah bukan sekadar rutinitas, tapi juga kebanggaan.

Mereka tahu, setiap tetes minyak yang dikumpulkan bukan hanya menambah kas PKK, tetapi juga ikut menggerakkan roda energi hijau Indonesia. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan