Jateng

Semarang Alami Tren Penurunan Kasus Baru HIV, PKBI: Tantangannya Masih dari Kalangan Pendatang

×

Semarang Alami Tren Penurunan Kasus Baru HIV, PKBI: Tantangannya Masih dari Kalangan Pendatang

Sebarkan artikel ini
HIV PKBI Kota Semarang | HIV/AIDS Kabupaten Semarang
Ilustrasi HIV/AIDS. (Foto: Shutterstock)

SEMARANG, beritajateng.tv – Sejak 2024 angka temuan positif Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Semarang terus menurun. Meski masih terbilang tinggi daripada target nasional, capaian ini menunjukkan perubahan signifikan ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Program PKBI Kota Semarang, M. Afifunnaim, menjelaskan bahwa penurunan ini merupakan hasil kerja panjang berbagai pihak dalam memperluas layanan kesehatan, memperkuat edukasi, dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pemeriksaan HIV.

“Kalau dulu sehari bisa ditemukan satu sampai dua kasus positif, sekarang bisa dua atau tiga hari baru ada satu kasus. Jadi tren penurunannya cukup terasa,” ujarnya kepada beritajateng.tv melalui panggilan WhatsApp pada Selasa, 21 Oktober 2025.

Salah satu inovasi yang terbukti efektif yakni layanan malam yang Dinas Kesehatan sediakan melalui Puskesmas dan rumah sakit.

BACA JUGA: Kasus Baru HIV di Kota Semarang Turun Signifikan Selama 2025

Layanan tersebut buka dari pukul 17.00 hingga 21.00 WIB, memberi kesempatan bagi kelompok berisiko tinggi yang tidak bisa datang pada jam kerja.

“Layanan malam ini membuka peluang bagi teman-teman yang sibuk di siang hari atau takut identitasnya terbuka. Mereka jadi lebih nyaman datang tanpa khawatir diketahui orang lain,” jelas Afif.

Menurutnya, program ini juga berhasil menjangkau kelompok yang selama ini sulit diakses, seperti pekerja malam, komunitas marginal, serta mahasiswa yang padat aktivitas.

“Dulu susah menjangkau kelompok ini, tapi sejak ada layanan malam, mereka mulai datang untuk tes dan konseling. Itu yang membuat angka positif berkurang,” lanjutnya.

Hasil Temuan Positif HIV di Semarang dari Pendatang, Terutama Mahasiswa dan Pekerja

Meski tren menurun, tantangan besar masih datang dari kelompok pendatang sementara. Dari hasil pemantauan, sekitar 40 persen kasus HIV di Semarang berasal dari kalangan pendatang, yang sebagian besar merupakan pekerja dan mahasiswa.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan