Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Semarang Masuk 10 Besar Nasional I-SIM SDGs, Paparkan Keberhasilan Pengembangan Batik Pewarna Alami

×

Semarang Masuk 10 Besar Nasional I-SIM SDGs, Paparkan Keberhasilan Pengembangan Batik Pewarna Alami

Sebarkan artikel ini
Semarang Masuk 10 Besar Nasional I-SIM SDGs, Paparkan Keberhasilan Pengembangan Batik Pewarna Alami
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memaparkan keberhasilan pengembangan batik pewarna alami di I-SIM SDGs Jakarta. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memaparkan keberhasilan pengembangan batik pewarna alami di Kampung Batik Malon.

Mbak Ita, sapaannya memaparkan keberhasilan tersebut dalam sesi penilaian Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) Sustainable Development Goals (SDGs).

Ia menilai program tersebut berhasil dan masuk 10 besar program terbaik se-Indonesia sejalan dengan 17 program SDGs.

BACA JUGA: Kota Semarang Bakal Miliki Transportasi Umum ART, Pakai Skema Pembiayaan KPBU

“Sejak tahun 2016, Kampung Batik Malon telah berkembang pesat. Awalnya hanya ada dua pengrajin, kini berkembang menjadi enam pengrajin dan 55 tenaga kerja,” papar Mbak Ita, di Jakarta.

Pengembangan ini, lanjutnya, selaras dengan visi dan misi RPJMD serta mendukung 17 tujuan SDGs khususnya dalam pemberdayaan ekonomi lokal dan kampung tematik produktif.

Mbak Ita menambahkan komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam mendukung pengembangan batik yang ramah lingkungan.

Tak hanya sebatas mendorong hingga berhasil, namun pihaknya juga terus berkomitmen mengembangkan keberlanjutan program kampung batik alami. Saat penilaian, dia dan tim juga mengenakan batik pewarna alami sebagai simbol keanekaragaman hayati.

Targetkan Pasar Ekspor

“Kami mulai mendorong pemasaran ke pasar luar negeri yang memiliki minat terhadap berbagai produk ramah lingkungan. Selain itu, diversifikasi pewarna alami dari bahan-bahan lokal. Seperti daun dan sisa kayu, budidaya tanaman indigo serta pengembangan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) batik portable,” lanjut Mbak Ita.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan