“Sekarang tinggal pembersihan sisa-sisa tanah,” ungkapnya, Sabtu, 17 Mei 2025.
Longsor ketiga di Desa Wirogomo
Bariyanto menambahkan, longsor itu merupakan ketiga kalinya selama musim penghujan tahun ini dan juga lebih parah dari dua peristiwa serupa sebelumnya. Pasalnya, insiden kali ini sampai menutup akses jalan utama Desa di wilayah Dusun Keningar.
Pada Jumat sore, longsor terjadi lantaran hujan dengan intensitas deras dan berlangsung sejak siang hari. Dengan kondisi cuaca yang masih tak menentu, warga telah diimbau untuk senantiasa waspada terhadap potensi longsor susulan.
BACA JUGA: Tragedi Longsor Brown Canyon: Satu Tewas, Legalitas Tambang Masih Tanda Tanya
Kendati sudah bisa sepeda motor lalui, sebisa mungkin menjari jalan alternatif guna menghindari bahaya longsor susulan. Khususnya, jika ada batuan yang longsor dari atas tebing bakalan sangat membahayakan.
“Karena ini merupakan jalan atau akses untuk aktivitas warga, sementara jalan alternatif lain yang ada kondisinya kurang bagus. Sehingga kalau melintas harus ekstra hati-hati,” tegas Bariyanto kepada awak media di sela kegiatan gotong-royong pembersihan sisa tanah. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi