Lebih rinci, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupeten Semarang, Moh. Edy Sukarno, menyampaikan, penggunaan alsintan dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja petani hingga 90 persen lebih.
“Selain itu pemanfaatan alsintan juga mampu menekan biaya produksi pertanian sampai dengan 40 persen ketimbang dengan cara manual,” jelasnya.
Rupa bantuan alat mesin pertanian untuk para kelompok tani di Kabupaten Semarang
Bantuan alsintan tersebut, lanjut Edy, terdiri dari satu unit Combine Harvester Besar (Brigade), satu unit traktor roda crawler/brigade, dan satu unit traktor roda empat/brigade.
Selain itu, juga tiga unit mesin Rice Transplanter/Brigade dan 15 unit Power Treaser. Total bantuan alsintan tersebut nilainya mencapai Rp1.543.430.000.
“Gapoktan/poktan penerima bantuan alsintan kali ini adalah yang kriterianya berhasil memenuhi target LTT di wilayahnya masing-masing,” jelas Edy.
Antara lain, lanjutnya, Gapoktan Putri Kencana Desa Timpik, Kecamatan Susukan; Gapoktan Rukun Makmur Desa Kebumen (Banyubiru), dan poktan Ngudi Rejo Kalibeji, Kecamatan Tuntang.
Sementara itu, data Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Semarang menyebutkan realisasi LTT komoditas tanaman padi sampai Juli 2025 mencapai 2.297 hektare atau 91,88 persen dari target.
“Sedangkan realisasi tanam padi 2025, total telah mencapai 23.549 hektare. Atau, 56 persen dari target yang mencapai 41.983 hektare,” jelas Kabid Pertanian dinas terkait, Ambar Suryaningsih. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi