SEMARANG, beritajateng.tv – Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, K.H. Ahmad Darodji, mengungkap serapan zakat di Jawa Tengah telah mencapai 100 persen pada tahun 2024.
Hal itu terungkap oleh Darodji dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Baznas Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis, 12 Desember 2024. Adapun serapan zakat itu, kata Darodji, totalnya mencapai Rp1,5 triliun.
“Di Provinsi [Jawa Tengah] sudah 100 persen, yang kabupaten/kota, di 35 daerah itu rata-rata Rp12 miliar, sudah hampir Rp1,5 triliun,” ungkap Darodji.
Kendati begitu, pihaknya menegaskan terus berkoordinasi untuk memaksimalkan penyerapan zakat di setiap kabupaten/kota.
“Kami selalu koordinasi, banyak kerja baru yang harus kami lakukan,” sambung Darodji.
Adapun serapan zakat itu, kata Darodji, dialokasikan dalam dua garis besar di Jawa Tengah, yakni produktif dan nonproduktif.
“Yang tidak produktif itu seperti penyaluran bencana, beasiswa, kerusakaan; penyaluran yang sifatnya bukan untuk menghasilkan,” ucap Darodji.
Sementara itu, zakat yang tersalurkan untuk kegiatan produktif, Darodji sebut digunakan untuk pelatihan serta sertifikasi pekerja. Bahkan, pekerja yang mendapat pelatihan itu bisa bekerja ke luar negeri.
“Kalau yang produktif, sudah ada 14 ribu orang yang dilatih kerja, diberikan sertifikat. Saya serahkan ke Kementerian PUPR, mereka sudah kerja di Malaysia, Arab Saudi, Filipina, Chicago. Sudah banyak yang kerja di luar negeri,” ujar dia.