-
Jarak Reaksi – Waktu dari melihat bahaya hingga memutuskan untuk mengerem. Rata-rata pada usia produktif, waktu reaksi ini sekitar satu detik.
-
Jarak Pengereman – Dimulai sejak tuas rem ditarik hingga motor benar-benar berhenti tanpa terjatuh.
“Informasi bahaya diterima lewat mata, diproses oleh otak, baru otot tangan bergerak menarik rem. Itu semua butuh waktu. Makanya jangan ngerem mendadak,” tambah Oke.
Untuk menghentikan motor dengan cepat namun aman, Oke menyarankan teknik pengereman kombinasi, yaitu menggunakan rem depan dan belakang secara bersamaan.
“Kalau ingin berhenti secepat mungkin dan jaraknya tidak terlalu panjang, ya, hanya ada satu cara: kombinasi rem depan dan belakang,” ujar Oke lugas.
BACA JUGA: Perbandingan Honda CRF150L vs CB150X, Mana yang Lebih Tangguh Jadi Motor Adventure?
Keselamatan berkendara bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga pemahaman yang benar tentang teknik dasar seperti pengereman.
Dengan mengenali jarak reaksi dan jarak pengereman serta menerapkan teknik rem kombinasi, pengendara dapat menghindari risiko kecelakaan dan berkendara dengan lebih aman. (*)