“Kami berkomitmen untuk mengembangkan layanan melalui pengembangan RSUD di Mijen. Menaikkan kondisi atau tahapan Puskesmas pembantu menjadi Puskesmas yang lebih baik. Dan peningkatan layanan Puskesmas menjadi Puskesmas yang memiliki rawat inap,” jelasnya.
Menurutnya, langkah tersebut untuk meningkatkan cakupan layanan kesehatan agar semakin dekat dan mudah diakses masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan, M. Abdul Hakam, menyebut penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BPJS Kesehatan jadi tonggak penting dalam pengembangan layanan RSUD Mijen.
“Alhamdulillah ulang tahun yang pertama ini menjadi kado yang sangat istimewa. Kemarin ditandatangani PKS untuk layanan Rumah Sakit Mijen ini nanti per tanggal 1 Januari itu sudah bisa memberikan layanan untuk pasien-pasien BPJS,” kata Hakam.
Ia menjelaskan, ke depan RSUD Mijen akan melayani peserta BPJS dari berbagai kelas. Sehingga memudahkan masyarakat Mijen, Gunungpati, dan Ngaliyan untuk mengakses fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
Saat ini RSUD Mijen memiliki layanan spesialis penyakit dalam, anak, obsgyn, bedah, kesehatan jiwa, anestesi, patologi klinik, serta kulit dan kelamin.
Pada tahun 2026, rencananya penambahan layanan spesialis saraf, rehabilitasi medik, dan ortopedi. Sebagai bagian dari penguatan peran RSUD Mijen dalam sistem layanan kesehatan di Kota Semarang.
Peringatan satu tahun operasional RSUD Mijen juga di isi dengan berbagai kegiatan sosial. Seperti sunatan massal, skrining kesehatan gratis, talkshow dokter spesialis, hingga program week care bagi balita bermasalah gizi. Sebagai wujud komitmen RSUD Mijen untuk terus hadir melayani masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan. (*)
Editor: Elly Amaliyah










