Feature

Setahun Keliling Indonesia, Tim Ekspedisi Indonesia Baru Singgah di Semarang, Bincangkan Film ‘Dragon For Sale’

×

Setahun Keliling Indonesia, Tim Ekspedisi Indonesia Baru Singgah di Semarang, Bincangkan Film ‘Dragon For Sale’

Sebarkan artikel ini
Ekspedisi Indonesia Baru
Tim Ekspedisi Indonesia Baru (EIB) saat singgah di Kota Semarang, tepatnya di Maringopi, Tlogosari, Jumat, 25 Agustus 2023 malam. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Tim Ekspedisi Indonesia Baru (EIB) singgah di Kota Semarang, Jumat, 25 Agustus 2023 malam. Tim yang terdiri dari Farid Gaban, Dandhy Laksono, Benaya Harobu, dan Priambodo Yusuf ini singgah di Maringopi sekaligus meramaikan nonton bareng dua film karya mereka.

Lebih dari satu tahun yang lalu, tepatnya pada 1 Juli 2022, mereka berempat memulai perjalanan mengelilingi Indonesia. Dengan titik awal di Dieng, Wonosobo, mereka telah menempuh sekira 11.000 kilometer dengan mengendarai sepeda motor.

“Jadi kita berempat naik sepeda motor, keliling Indonesia setahun, tapi ini sudah lebih dari setahun, sekitar 420 hari. Dari Wonosobo ke timur, mulai dari Bali, Lombok, Flores, Papua terus ke barat lagi, Kalimantan, Sumatera, ke Jawa lagi,” jelas Farid Gaban kepada beritajateng.tv, Jumat, 25 Agustus 2023.

BACA JUGA: Soroti Isu Lingkungan, Maring Ajak Anak Muda Semarang Nobar Film Pendek ‘Dragon For Sale’

Molornya finis hingga satu bulan, kata Farid, salah satu penyebabnya lantaran kompleksnya permasalahan yang ada di Indonesia. Sebab, perjalanan ini bukanlah perjalanan biasa, melainkan perjalanan yang akan melahirkan karya film pendek dokumenter.

“Kami membuat film tentang berbagai masalah, salah satunya tentang yang digagas oleh Presiden Jokowi, yaitu ’10 Bali Baru’. 10 itu ada Mandalika, Borobudur, Tanjung Lesung, Danau Toba, dan lain-lainnya,” lanjutnya.

Sebelumnya, Farid Gaban dan Dandhy Laksono sudah pernah melakukan perjalanan serupa. Hanya saja, lanjut Farid, perjalanan kali ini cenderung lebih kompleks. Selain menyoroti berbagai masalah yang ada di daerah, tim EIB juga berusaha menghadirkan solusi dari permasalahan tersebut.

“Di ekspedisi kali ini kami ingin datang dengan membawa solusi. Misal ada kebijakan pertanian, kita kasih solusi dengan koperasi tani. Film ‘Dragon for Sale’ soal pariwisata, kita kasih solusinya dengan community based tourism, yang jadi pembeda itu tentang solusi,” ungkap Farid yang juga jurnalis senior tersebut.

Lintas generasi anggota tim Ekspedisi Indonesia Baru

Salah satu keunikan perjalanan ini adalah komposisi anggota tim yang lintas generasi. Mulai dari generasi boomer, milenial hingga generasi Z. Keterlibatan generasi yang berbeda memberikan dimensi baru dalam memahami permasalahan yang ada di Indonesia.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan