“Karena memang kondisi politik di tahun ini masih ada peralihan dan anggaran 2025 ini dipotong 50 persen. Alhamdulillaah, ganjel rel tahun ini membuat 5 ribu potong,” ucap Aunil.
Gandeng UMKM dalam produksi ribuan roti ganjel rel
Dalam memproduksi ribuan roti ganjel rel untuk Karnaval Dugderan ini, Aunil tak bekerja sendirian. Karena keterbatasan alat dan waktu, ia kemudian memberdayakan sejumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sekitarnya.
Total, Aunil bisa menggandeng 3 hingga 5 UMKM dalam memenuhi kebutuhan roti ganjel rel untuk Karnaval Dugderan tiap tahunnya.
“Dulu sampai 2019 saya sendiri yang buat. Tapi 2022 saya gandeng 3 UMKM, tahun 2023 ada 4 UMKM, dan tahun kemarin sekitar 4 sampai 5 UMKM juga,” papar Aunil yang juga pemilik rumah produksi Ganjel Rel khas Masjuki itu.
Meski dari beberapa UMKM berbeda, Aunil memastikan cita rasa roti ganjel rel tetap terjaga. Pasalnya, bahan baku ia siapkan dan akan melewati kurasi dari sesepuh di Masjid Agung Kauman.
BACA JUGA: Hari Pertama Jabat Walikota, Agustin Pimpin Aksi Bersih Sampah di Johar Sambut Dugderan 2025
Ia pun berharap, ribuan roti ganjel rel yang akan di bagikan kepada masyarakat nanti dapat menjadi pertanda baik akan datangnya bulan Ramadhan.
“Filosofinya dari Masjid Agung Kauman, ganjel rel kan kue padat di mana ganjelan itu sudah harus dihilangkan ketika menjelang Ramadan. Rel itu sebagai rela, rela menjalani ibadah,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila