“Jangan sampai PPDS kelelahan karena yang dihadapi manusia sakit. Kalau PPDS juga lelah hasilnya tidak maksimal. PPDS kesehatannya terjaga, pasiennya juga mendapatkan pelayanan yang standar dan sesuai,” tuturnya.
Dokter mahasiswa PPDS Anestesi alami tekanan psikis luar biasa
Lebih lanjut, Telogo mengakui jika dalam proses pendidikan, mahasiswa PPDS mendapat tekanan yang luar biasa, baik tekanan fisik maupun tekanan psikis. Begitu pula dalam PPDS prodi Anestesi.
“Ada jokes sedikit, bahwa bedanya dokter anestesi dengan orang awam, membuat pingsan semua orang itu bisa, tapi membuat bangun orang pingsan itu tugas dokter anestesi,” ujar Telogo.
Maka, lanjut Telogo, hal itu menjadi beban psikis yang luar biasa bagi dokter spesialis anestesi. Karena, mereka harus bisa membius pasien dan mempertahankan kondisi pasien sampai nanti sadar kembali.
Ia menyebut, besar kemungkinan mahasiswa PPDS maupun dokter spesialis anestesi memiliki tekanan psikis yang luar biasa dalam menangani pasien. Mereka berurusan dengan waktu yang terbatas sehingga membutuhkan kecepatan dan ketepatan.
Oleh karenanya, Telogo mendorong adanya pendampingan dan pemeriksaan secara berkelanjutan terhadap kondisi psikis mahasiswa PPDS.
“IDI wilayah Jawa Tengah akan mendorong, harus ada pemeriksaan secara berkala agar dokter-dokter PPDS itu bisa tetap melaksanakan tugasnya dengan prima,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi