SEMARANG, beritajateng.tv – Dahului Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dengan menyatakan sikap oposisi, keputusan Capres 03, Ganjar Pranowo menuai sorotan.
Pengamat politik Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman menilai Ganjar sebagai oposisi berserak.
“Konteks ini saya melihat sebagai oposisi berserak. Kalau oposisi berhimpun kan melalui kelembagaan partai, melalui parlemen,“ ujar Wahid saat beritajateng.tv hubungi pada Jumat, 10 Mei 2024.
Wahid menyebut, oposisi berhimpun yang belum dinyatakan oleh PDI Perjuangan maupun PKS hingga saat ini, butuh gebrakan oposisi berserak.
“Itu yang kemudian nanti kita tunggu sikap PDIP, termasuk PKS. Tapi di luar itu butuh oposisi yang sifatnya berserak, personal, seperti ormas dan teman-teman mahasiswa,” bebernya.
BACA JUGA: Mbak Ita Daftar Pilwakot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga
Menurut Wahid, gebrakan oposisi berserak yang Ganjar lakukan bak memberi peringatan. Terlebih, hanya PDI Perjuangan dan PKS yang tersisa, belum menyatakan keputusannya apakah akan bergabung atau menjadi oposisi.
“Kalau lihat peta sekarang kan (PDIP dan PKS) jadi minoritas. Di luar itu tidak bisa dibiarkan tanpa pengingat, orang yang bersifat kritis, di situ lah kemudian perannya oposisi berserak,” terang Wahid.
Lebih lanjut, dalam hematnya, tindakan Ganjar menurut Wahid sekaligus ingin memberi pesan soal demokrasi sehat yang membutuhkan adanya oposisi.