SEMARANG, beritajateng.tv – Suasana hati para penonton bisa dibilang campur aduk saat menonton episode 3 Drakor Twelve. Awal cerita dibuka dengan angel-angels kita yang kelelahan setelah amulet mereka bersinar.
Bersinarnya amulet tersebut menandai kalau pertarungan dengan kegelapan makin dekat. Tae-san dan Bang-wool buru-buru ke lokasi saat pendaratan tersebut terjadi, tetapi mereka tak cukup cepat datang ke lokasi tersebut.
Para malaikat lainnya sudah berada di bawah tekanan berat dari musuh-musuh jahat sampai-sampai kekuatannya terasa tak berarti.
Tiba-tiba, muncullah Marok, si manusia andalan yang selalu jadi jembatan antara dunia manusia dan para malaikat dalam Drakor Twelve. Adanya tongkat sihirnya, Marok membekukan musuh sementara, cukup untuk menyelamatkan rekan-rekan yang hampir kalah.
BACA JUGA: Rangkuman Episode Perdana Twelve, Awal Kebangkitan Dua Belas Malaikat dan Roh Jahat
Namun, perlawanan masih belum berakhir karena kekuatan jahat tak mudah sirna. Dalam kekalutan itu, Marok menyadari siapa dalangnya yakni Samin.
Ia tertegun, tapi cukup bijak menyembunyikan gegar batinnya. Sementara itu, ia mempersilakan para malaikat pulang untuk istirahat.
Pergulatan Batin di Drakor Twelve
Di sisi lain, ada nuansa ketegangan yang muncul di antara mereka. Kang-ji dan Tae-san malah terlibat argumen emosional. Sebagian dari mereka tetap teguh membela dan melindungi manusia meski harus berkorban.