“Meski saya satu-satunya perempuan di bagian ini, tapi itu tidak menghalangi semangat saya untuk terus belajar dan bekerja sama. Kesempatan untuk dapat berkontribusi langsung dalam penanganan banjir di Kudus yang lalu menjadi pengalaman begitu berharga untuk saya. Bagimana kita bersama-sama, bahu membahu untuk fokus pada satu tujuan yaitu mengamankan Gardu Induk agar listrik dapat beroperasi tanpa gangguan,” terang Luffi.
Berkat perjuangan Luffi dan seluruh tim recovery, seluruh peralatan tegangan tinggi di GI Kudus tetap aman dan beroperasi dengan normal meskipun saat itu kondisi banjir belum surut sepenuhnya.
“Daya sebesar 90 MVA dari Bay Trafo 1 dan Trafo Mobile berhasil kita evakuasi dan amankan dalam kondisi banjir di GI Kudus tempo lalu. Sebanyak lebih dari 50 personil gabungan PLN. Termasuk juga para srikandi, dibantu BNPB Kabupates Kudus turun dan berjuang langsung selama 6 hari nontstop dalam evakuasi ini,” tutur Novrizal Erdiansyah Manager PLN UPT Semarang.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono memberikan apresiasi khusus kepada Luffi dan seluruh srikandi yang turut berkontribusi menjaga keandalan pasokan listrik.
“Saya ingin menyatakan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh Sikandi di PLN UIT JBT. Dengan perannya masing-masing, baik di sisi operasional transmisi maupun di sisi administrasi, mereka bersinar dan berkontribusi untuk memberikan pelayanan terbaik. Menjaga pasokan listrik di sisi transmisi ini tetap andal,” kata Tejo.
Kisah Luffiah dan para Srikandi PLN lainnya merupakan bukti bahwa perempuan mampu berkarya. Selain itu, memberikan kontribusi nyata di berbagai bidang, tak terkecuali di dunia kelistrikan.
Semangat mereka patut menjadi inspirasi bagi para perempuan Indonesia untuk terus berkarya dan bermimpi. (*).
Editor: Andi Naga Wulan.