Maka dari itu, Pemprov Jawa Tengah berusaha memberikan pelayanan paripurna terkait kesehatan melalui program dokter spesialis keliling (Speling) yang menjangkau ke desa-desa.
Program Speling terus bergulir. Hingga 13 Oktober 2025, program ini telah menjangkau 595 desa di 35 kabupaten/kota, dengan total 64.278 jiwa penerima manfaat.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Luthfi juga menyinggung terkait skrining (pelacakan) penderita TBC di Jawa Tengah yang juga terintegrasi dengan program Speling.
Skrining itu menggunakan alat portable pemeriksaan tuberkolosis. Sayangnya, alatnya masih terbatas.
“Masyarakat dapat merasakan dampak program Speling. Untuk TBC kita butuh alat yang mobilitasnya bisa mencapai desa. Saat ini masih kurang (alatnya),” ujarnya.
Luthfi menambahkan, untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik, pihaknya juga membangun kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan melibatkan rumah sakit milik pemerintah dan swasta.
“Termasuk kampus kami libatkan dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematiknya,” pungkasnya. (*)
Editor: Andi Naga Wulan.

 
									












